Kamis, 17 Januari 2013

AMBALAT SEKILAS ,II


AKSI HEROIK PASUKAN KHUSUS TNI AL/ KOPASKA SAAT KONFLIK BLOK AMBALAT
Cerita ini merupakan fakta tersembunyi saat  terjadinya pengusiran terhadap kapal Police marine Malaysia oleh team Kopaska Koarmatim pada saat proses pembangunan Mercusuar Karang Unarang.  Pada hari Jum’at tanggal  01 April 2005 pagi hari sekitar pukul 06.00 WITA terlihat 2 kapal Malaysia sedang lego jangkar disekitar tempat pembangunan Mercusuar karang unarang terdiri dari 1 kapal TLDM dan 1 kapal Police marine jaraknya cukup dekat kurang lebih 500 yard dengan posisi ponton Lius Indah tempat satu team Kopaska bermarkas selama pengamanan pembangunan mercusuar Karang Unarang. Pada pukul  07.00 WITA terlihat KRI Tedong Naga mulai mendekat kearah 2 kapal Malaysia untuk meghalau dan menjauhi tempat pembangunan Mercusuar Karang Unarang akan tetapi tidak berhasil 2 kapal Malaysia itu tetap lego jangkar ditempatnya semula. Pada saat KRI Tedong Naga menghalau kapal Malaysia Team Pasukan sudah mengamati dari posisi tongkang Lius Indah dan Tug Boat DC-2. Dari pesawat FM Tug Boat DC-2 terdengar panggilan radio Komandan KRI Tedong Naga-819 apakah Tim Kopaska yang berada di Tongkang Lius Indah siap untuk mengusir 2 kapal Malaysia yang lego jangkar dekat karang Unarang karena diusir dan dihalau dengan KRI Tedong Naga tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Panggilan radio dari KRI Tedong Naga segera dijawab dengan lantang oleh Serka Ismail dari anjungan Tug Boat DC-2 yang menyatakan bahwa team Kopaska siap mengusir 2 kapal Malaysia yang mencoba mengganggu pembangunan Mercusuar Karang Unarang dengan cara lego jangkar cukup dekat dengan posisi karang Unarang.
Serka Ismail melaporkan kepada Komandan Team Kopaska Lettu Laut (E) Berny bahwa bahwa dia siap meluncur ke posisi 2 kapal Malaysia  yang lego jangkar dengan menggunakan sekoci karet, saya siap meluncur ke kapal Malaysia dan mohon dukungan perahu karet serta 2 anggota” dan Lettu Berny menyetujuinya dengan syarat tidak membawa senjata api. Tepat pukul 08.00 WITA Serka Ismail, Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli meluncur dengan perahu karet mendekati target 2 kapal Malaysia, setelah mendekat juru mudi perahu karet diambil alih oleh Serka Ismail untuk melaksanakan gerakan pengelabuhan dengan cara melaksanakan manuvra zigzag dihaluan kapal Malaysia yang lego jangkar sehingga seluruh konsentrasi ABK kapal Malaysia tertuju pada gerakan perahu karet, selanjutnya setelah yakin seluruh konsentrasi ABK kapal Malaysia tertuju pada gerakan perahu karet dihaluan Serka Ismail mengambil inisiatif untuk masuk ke kapal Malaysia dengan cara Cash recovery yaitu dengan kecepatan tinggi kemudi perahu karet dialihkan ke Serda Muhadi dengan melaksanakan manuvra dari arah haluan lambung kiri kearah buritan dan perahu karet berbalik arah dengan cepat kehaluan melewati lambung kanan kapal pada saat perahu karet berada di tangga kapal dengan spontan Serka Ismail melompat ke kapal malaysia dan kapal terus meluncur kearah haluan kapal.
Sesampai digeladak kapal Malaysia tidak satupun ABK kapal Malaysia yang tahu kedatangan Serka Ismail, selanjutnya Serka Ismail mendobrak pintu samping kapal saat itu salah satu ABK  keluar karena mendengar suara keras dobrakan pintu dan langsung di tanya dengan nada keras oleh Serka Ismail “dimana komandan kapal“  dengan wajah ketakutan ABK itu menunjukkan ruang komandan kapal. Sebelum Komandan kapal keluar kamar  Serka Ismail memanggil salah satu ABK yang saat itu berada di haluan “ sedang apa kamu berada di haluan “  dan ABK itu manjawab bahwa dia sedang mengawaki meriam dengan menggunakan dialek melayu yang kental.  Tidak lama kemudian komandan kapal keluar menemui Serka Ismail dan langsung ditanya  “ Mengapa lego jangkar disini dan sedang apa kamu disini “ Jawaban Komandan kapal “ Saya tidak ada apa-apa disini saya hanya bertugas melaksanakan perintah “  dijawab lagi oleh Serka Ismail “ baiklah kalau begitu daerah ini adalah wilayah saya jadi setelah saya turun dari kapal ini segera pergi dari wilayah ini kalau tidak jangkar akan saya putuskan “. Setelah terjadi dilaog seperti itu Serka Ismail loncat kembali ke perahu karet, mendengar  ancaman yang disampaikan Serka Ismail rupanya komandan kapal ini ketakutan dan langsung melaksanakan angkat jangkar dan menjauh dari Karang Unarang, tidak puas sampai disitu perahu karet bergerak mendekati kapal kedua, akan tetapi kapal kedua ini sudah mengantisipasi gerakan team pasukan katak Indonesia dengan mengadakan penjagaan di lambung kanan, kiri dan buritan kapal  sehingga memperkecil gerakan Serka ismail, Serda Muhadi dan Kls Yuli untuk boarding di kapal Malaysia ini, tetapi tidak kurang akal Perahu karet dirapatkan ke arah rantai jangkar yang dilegokan dan Serka Ismail sambil berteriak mengancam bahwa rantai jangkar akan diputuskan apabila tidak segera meninggalkan tempat itu sambil menggoyang-goyang posisi rantai jangkar yang terulur, mendengar teriakan Serka Ismail yang akan memutuskan rantai jangkar salah satu ABK  lari keanjungan untuk melaporkan hal ini kepada komandan kapal sambil lari tergopoh-gopoh tidak lama kemudian kapal angkat jangkar dan meninggalkan perairan Karang Unarang masuk ke wilayah Malaysia dengan penuh ketakutan. 
BRAVO KOPASKA '' TAN HANA WIGNA TAN SIRNA''


4 komentar: